Wednesday, February 09, 2005

SEKEDAR LAMUNAN

Kamarku berdebu, terpecah-belah.
Sunyi senyap, kadang terdampar masalah.
Suara-suara bergumam, hiruk-pikuk gurauan.
Aku duduk diam, terpaku pemandangan.

Kujejakkan langkah, berlalu tanpa arti.
Kugerakkan arah, mencari ketenangan hati.
Melenggang tanpa emosi.

Mencari sesosok ruang, di dalam "masa kini".
Menepi sampai waktu berganti.
Berdiam di keramaian, seorang diri.

Aku sering terhanyut, bukan mencari maut.
Mencoba untuk berpikir, hal-hal yang telah terpaut.
Hatiku pun menjadi lembut.

Dengan tatapan menerawang, aku tidak terhilang.
Yang kubutuhkan hanyalah rasa tenang.
Sampai waktunya aku pulang.

Saat diam dan tertawa, aku tidak gila.
Yang kucari hanyalah imaji jenaka.
Sampai aku merasa lega.

Bila terdiam dalam lamunan, aku menemukan sesuatu.
Adalah waktu, dimana dinding ego terbuang.
Adalah diam, dimana kericuhan hati terhilang.
Adalah tawa, dimana kekerasan diri terkekang.
Adalah impian, dimana sayapku yang kecil dapat membawaku terbang.
Adalah hasrat, dimana jiwa yang rapuh dapat menerjang.

Saat diam dalam lamunan, aku menemukan diriku.
Kutuangkan lewat tulisan, agar pemikiran tidak sekedar berlalu.

Ini adalah aku.
Transparansi diri saat terdiam, dengan pikiran yang berjalan.
Lewat sekedar lamunan.


09 FEBRUARI 2005, 05:00PM

1 Comments:

Blogger Atul said...

Hi.. Got ur link from saint goose..

I like ur poems.. very inspirational.. and very true..

I like this one most.. Full of meanings.. and as wat goose had said.. its wat ppl including myself can relate to.

I especially lyk dis part:
Dengan tatapan menerawang, aku tidak terhilang
Yang kubutuhkan hanyalah rasa tenang
Sampai waktunya aku pulang..
Saat diam dan tertawa, aku tidak gila
Yang kucari hanyalah imaji jenaka
Sampai aku merasa lega..

Hehe.. I look forward to reading more of your wonderful poems.. Keep up the good work!!!

11:40 PM  

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home