Sunday, February 04, 2007

SEMUANYA KINI BERUBAH

Semuanya kini berubah.

Langit diratapi hijau, dedaunan menjadi biru.
Suara biolaku sengau, keramaian berlalu.

Ada badai bunga di tengah hutan, berputar-putar di atas kolam kecil.
Tidak ada sekuntum pun bunga di dalam hutan.

Ada siulan merdu anak gadis di dalam rumah, sepanjang hari kelabu.
Tidak ada seorang pun gadis di dalam rumah.

Sekiranya enam tahun kulepas kacamataku, aku rabun kah?
Sekiranya sepuluh tahun disusui oleh ibuku, aku manja kah?

Semuanya kini berubah.
Yang kulihat, yang kudengar, yang kupikirkan.

Aku tersigap pandang sinaran, oleh lentera yang Tuan berikan kepadaku.
Tak pernah sekalipun dulu, aku bermimpi untuk pergi dari peraduanku.

Sekian lamanya aku hidup damai bersama kecoa, lumut, dan bau amis jamur,
Baru kali ini semuanya terasa menjijikkan.

Sekian lamanya aku bermandikan asap dan abu,
baru kali ini rasanya tubuhku begitu kotor.

Semuanya kini berubah.

Bisa saja aku kembali ke peraduanku yang lama, saat aku lelah dan takut.
saat aku merasa kesepian.
Karena aku tidak tahu berapa lamanya aku harus mengembara.

Namun, semuanya kini berubah.
Sekiranya aku kembali, hatiku tidak tertambat disana lagi.

Semuanya kini berubah.
Aku yang tersigap pandang sinaran, mengembara ke arah dunia sinaran.
Aku, yang seekor sesuatu, (yang katanya seperti siluman), tersenyum merindukan sinaran.

Sekalipun aku belum mengerti apa arti sinaran bagiku.
Sekalipun aku tidak yakin apa yang aku cari dalam pengembaraanku.
Sinaran itu... terasa hangat.

Semuanya kini berubah, karena aku berubah.
...karena Tuan...
...dan lentera Tuan...
...dan sinaran lentera Tuan...




7 Jan 2007, 5.08 PM
My life will never be the same again...