Saturday, December 24, 2005

PERCAKAPAN DINI HARI

Pada suatu pagi-pagi buta,
Aku dan dia duduk hanya berdua.

Lima lampu neon, denging suara TV, enam cangkir kopi,
Membuat pikiran seharusnya bersublimasi..

Harusnya aku mengerti! Harusnya ini tidak terjadi!
Andai aku berhati-hati! Andai aku lebih cermat lagi!


Umpatan.
Diselingi caci maki.
Seakan dijerat tali-tali berduri.
Aku hanya pendengar, mencoba bersimpati.
(namun sesekali, hatiku tertawa geli...)

Sepanjang siaran aku bergumam, dia tidak mendengar.
Sesesekali aku menggeleng, suaranya makin menggelegar.

Cinta! Cinta!
Dia bilang cinta!
Setelah apa yang telah kulakukan untuknya!
Setelah semua ketulusanku untuk dirinya!


Sepanjang siaran aku acuh tak acuh, dia terus “bernyanyi”.
Sesekali aku menggeleng, dia semakin asik “membuat simfoni”.

Cinta itu hanya kebohongan!
Seharusnya aku mengerti!
Bila memang ada cinta yang murni,
coba tunjukkan sebagai bukti!


Mual, terasa mual, hmm... aku masuk angin?
Mual, semakin mual., hmm... AC terlalu dingin?

Aku tidak percaya lagi!
Aku tidak mau jatuh cinta lagi!
Tidak ada cinta yang murni!
Tidak akan ada bukti!


Sepertinya aku letih, tubuhku tak sanggup terjaga lagi.
Dengan sopan aku pamit diri.

Maaf kawan, aku harus pergi.
Waktu sudah jam tiga pagi.
Ada hal penting yang harus kukerjakan lagi.


Hmm... Kau tahu?
Dulu pernah ada bukti, untuk cinta yang murni.
Pada saat Kau berikan itu dengan segala ketulusan,
Lalu dengan tegas berkata: takkan ada penyesalan, tidak untuknya.
Tidak ada seorang pun yang bisa menyangkalnya, tidak juga hatimu.
Namun... kurasa bukti itu kini telah mati.
Kau bunuh.
Kau kubur.
Dan sekarang Kau meminta kado yang manis untuk “kebijaksanaan sikapmu sendiri”?


Mari kawan, aku pamit sekali lagi.
Bila Kau masih sakit hati,
coba renungkan sejenak kata-kataku lagi malam ini.
Bila kau membutuhkanku, hubungi aku lagi siang nanti.

Sejenak setelah aku pergi,
Masih kurasakan tatapannya membayangi punggungku untuk kesekian kali.
Aku tidak tahu artinya.
Aku hanya merasa.
Tidak kutatap wajahnya.
Kucoba bersimpati... (namun sesekali, aku masih tertawa geli.)





24 Dec 2005, 3.23 AM
(Cupid ama aprodit suka arisan bareng gak yah?)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home