SEMESTA BERGOLAK
Semesta bergolak, terpecah kedamaian.
Semesta beriak, tercipta kegalauan.
Nyala api padam, tertelan malam.
Nyala mimpi muram, tertelan kelam.
Saat semua lenyap, tersisa duka.
Saat semua ada, keangkuhan berjaya.
Saat semua lelah, tersirat nestapa.
Saat semua kuat, tanpa henti tertawa.
Dimanakah gigi taring, yang pernah saling mengigit?
Dimanakah kuku runcing, yang selalu saling mencabik?
Dimanakah sucimu, yang dulu kau elu-elukan?
Dimanakah dosamu, yang hebat kau sembunyikan?
Kini kau meratap, mencari arti.
Kini kau bersigap, mencoba mawas diri.
Yang tak terlihat kini terlihat.
Yang tak terkecap kini terkecap.
Waktu telah bergerak, waktu mencoba mengajar.
Ada saat yang buta, dipaksa untuk membuka mata.
Ada saat yang gagah, dipaksa untuk menyerah.
Agar waktu berjalan, tidak dengan sia-sia.
Semesta bergolak, terpecah kedamaian.
Semesta beriak, tercipta kegalauan.
Perubahan di dalam perubahan, membuahkan perenungan.
Perubahan menjadi realita, saat pilihan berbicara.
09 JANUARI 2005, 04:01 PM