Wednesday, November 30, 2005

UNTUK KISAH KITA TIADA BERAKHIR

Kau tahu betapa aku merasa getir bila Engkau pergi begulir?

Untuk kisah kita tiada berakhir,
Bolehlah darahku berhenti mengalir,
Bolehlah aku bernafas di dalam air.

Untuk kisah kita tiada berakhir,
Tak perlu Engkau kuatir.
Anggaplah kita merajut takdir.

Ditemani angin semilir dan tiupan badai petir,
Kau dan aku.
Bisa belajar membuka tabir,
Hangatkan gunung es hingga mencair.

Untuk kisah kita tiada berakhir,
Ijinkan aku sekali lagi menyelami duniaku sendiri, mencari dan menemukan diriku lagi.
Agar aku tidak larut oleh pusaramu, dan menjelma menjadi zat asing.

Untuk kisah kita tiada berakhir,
Berikan aku waktu... dan kelak kuberikan padamu diriku.

Perbedaan kita bukanlah muara... perbedaan kita adalah mata airnya muara.





25 Nov 2005, 03.00 PM
(Sumtimes.. the table is worth turn upside down..)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home